Cara Membuat CV dan Portfolio K3 yang Menarik Biar HRD Melirik!
Udah kirim lamaran ke puluhan perusahaan, tapi satu pun belum pernah dapet balesan? Bisa jadi sumber masalah kamu terletak pada CV yang kamu gunakan lho. Atau bisa juga karena ngga ada daya tarik yang membedakan lamaran milikmu dengan milik kandidat lainnya. Padahal, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyulap lamaran kamu menjadi lebih powerful di mata HRD. Yuk simak caranya!
- Membuat Isi CV yang Relevan dengan Profesi yang Dilamar
Curriculum Vitae atau CV adalah faktor penting yang menentukan seberapa qualified kamu untuk suatu pekerjaan. Semakin kamu mengemas CV kamu dengan pengalaman dan skill-skill yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, maka semakin besar kemungkinan HRD akan mempertimbangkan kamu ke tahap proses seleksi selanjutnya.
Lalu, gimana sih cara bikin CV yang relevan untuk profesi K3/HSE?
#Tips 1: Pada kolom about me di CV, jelaskan secara singkat backround, pengalaman, serta pembelajaran relevan yang kamu punya. Jangan lupa sertai hasil dari pengalaman tersebut ya! Apabila kamu memiliki sertifikat K3, kamu juga bisa loh menambahkan ini sebagai nilai jual.
Contoh: Saya adalah fresh graduate yang telah tersertifikasi secara profesional sebagai Ahli K3 Umum. Pengalaman magang serta ketekunan saya untuk mendalami K3 selama 4 tahun perkuliahan membuat saya terbiasa untuk melakukan identifikasi bahaya, pembuatan JSA, …. dst
#Tips 2: Sertakan pengalaman magang (jika ada), pelatihan, sertifikasi, hard skill, dan soft skill yang relevan dengan K3. Supaya HRD bisa mengetahui kompetensi kamu, sertakan juga tugas dan peran kamu selama magang pada bagian pengalaman.
- Menambahkan Porfolio K3
Apabila CV aja ngga cukup membuat lamaran kamu maju ke proses seleksi lebih lanjut, kamu bisa coba mensiasatinya dengan menambahkan portfolio sebagai daya tarik yang membedakan lamaranmu dengan lamaran kandidat lainnya. Walaupun lowongan kerja Ahli K3 umumnya ngga menyuruh kandidat untuk kirim portfolio, tapi jelas akan ada nilai tambah yang bisa kamu tawarkan tentang diri kamu di mata HRD lewat portfolio.
Portfolio berbeda dengan CV, ia merupakan kumpulan dokumen yang berisikan hasil karya atau pencapaian dari pekerjaan yang pernah kita lakukan. Intinya sih, portfolio ini kayak dokumentasi bukti dari keahlian kamu dalam suatu bidang.
Lalu kalo untuk fresh graduate yang belum punya pengalaman bikin portfolionya gimana dong? Tenang, yuk ikutin tips menyusun portfolio K3 buat fresh graduate di bawah ini!
#Tips 1: Buat halaman cover yang simple
portfolio
#Tips 2: Setelah halaman cover, buat halaman khusus untuk memperkenalkan diri kamu.
About Me
Pada bagian ini, ceritakan dirimu secara singkat, ketertarikanmu di bidang K3, serta soft skill dan hard skill K3 yang kamu kuasai dari hasil belajar dan pengalamanmu.
#Tips 3: Buat halaman daftar isi dari portfolio kamu.
table of content
Meski terdengar sepele, tapi daftar isi cukup penting karena dapat mempermudah HRD dalam membaca portfolio kamu. Lewat daftar isi juga HRD jadi bisa tau informasi apa aja yang akan didapatkan dalam portfolio kamu.
#Tips 4: Paparkan hasil kerjamu yang terbaik.
Nah ini ini dia yang bikin fresh graduate galau “kalo belom kerja gimana isinya?”
Tipsnya, kamu bisa isi bagian ini dengan contoh projek tugas kuliah atau menyantumkan workshop K3 yang kamu dapetin selama sertifikasi/pelatihan.
Itu dia step by step dalam membuat CV dan Portfolio K3 yang menarik dari MMS! Sebelum melamar, pastikan juga kamu paham seputar jobdesc HSE sebagai gambaran awal, seperti membuat JSA, inspeksi APAR, safety induction, toolbox meeting, work permit, dan lain sebagainya.
Nah, obrolan seputar tips persiapan karir di bidang K3 kayak gini bisa kamu dapetin lebih lengkap lewat pelatihan K3 gratis Future Leaders Programme dari MMS yang berlangsung selama 4 hari loh! Gak cuma pelatihan biasa, kamu juga bakal dapet FREE e-certificate!
Gimana, udah siap jadi HSE? Yuk daftar sekarang! Info lebih lanjut mengenai materi dan pendaftaran bisa kamu akses lewat sini. GRATIS 100%