Sertifikasi POP Bantu Pekerja Tambang Jadi Semakin Kompeten
“Apa itu Sertifikasi POP?” “Apa saja syarat mengikuti Sertifikasi POP Pertambangan?”, “Apa saja materi Sertifikasi POP?”. Cari tahu lebih lanjut melalui artikel ini!
“Apa itu Sertifikasi POP?” “Apa saja syarat mengikuti Sertifikasi POP Pertambangan?”, “Apa saja materi Sertifikasi POP?”. Cari tahu lebih lanjut melalui artikel ini!
“Apa itu K3 Lingkungan Kerja?”, “Apa perbedaannya dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja?”, “Apa itu Ahli Muda K3 Lingker?”. Simak selengkapnya di sini, ya.
Ergonomi merujuk pada pendekatan ilmiah untuk merancang pekerjaan dan lingkungan kerja agar sesuai dengan kemampuan fisik dan mental pekerja, sehingga dapat mengurangi risiko cedera, kelelahan, dan stres yang dapat terjadi akibat tugas-tugas pekerjaan. Dalam Permenaker No. 5 tahun 2018 Pasal 1 Ayat 14 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, ergonomi disebut sebagai faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban angkat terhadap Tenaga Kerja.
Selama tiga tahun terakhir, angka kecelakaan kerja terus meningkat. Melalui data BPJS Ketenagakerjaan, diketahui kecelakaan kerja pada bulan November 2022 mencapai 265.334 kasus. Jumlah kecelakaan kerja yang tidak sedikit ini membuat kebutuhan akan tenaga ahli di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertambah. Alhasil, semakin banyak pula orang-orang yang memiliki ketertarikan akan profesi K3.
Membahas mengenai Emergency Response Plan tidak dapat dipisahkan kaitannya dengan bencana. Bencana dapat didefinisikan sebagai situasi atau serangkaian kejadian yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta kesejahteraan masyarakat, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alam, non-alam, dan intervensi manusia. Dampaknya bisa melibatkan hilangnya nyawa manusia, kerusakan pada lingkungan, kerugian harta benda, dan efek psikologis.
ISO atau International Organization for Standardization merupakan salah satu lembaga pengembangan standar terkenal di dunia. Sebagai organisasi internasional non-pemerintah yang independen dengan keanggotaan 169 badan standar nasional, ISO berhasil menyatukan para ahli untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan standar internasional yang bersifat sukarela, berdasarkan konsensus, dan relevan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kolaborasi para ahli dalam menciptakan inovasi dan memberikan solusi terhadap tantangan global, maka tanggal 14 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Standar Dunia atau World Standards Day (WSD). Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya standardisasi produk global dan dampaknya terhadap perekonomian.
Seiring berjalannya waktu, proses rekrutmen terus mengalami perubahan. Dalam 1 tahun terakhir saja, LinkedIn melaporkan melalui LinkedIn Global Talent Trends bahwa terdapat penurunan tingkat perekrutan (hiring rate) pada 17 negara yang mereka teliti. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan tingkat perekrutan dengan persentase penurunan sebesar 34%. Menurut LinkedIn, penurunan tingkat perekrutan ini dikarenakan bisnis atau perusahaan memiliki tantangan tersendiri untuk menemukan orang-orang yang memiliki skills (keterampilan) yang dibutuhkan dan mampu meningkatkan skills mereka.
Kasus kebakaran di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari Kepolisian RI, dilaporkan ada 5.336 insiden kebakaran tercatat sejak Mei 2018 hingga Juli 2023. Dari jumlah tersebut, sekitar 24,79% atau sekitar 1.323 insiden kebakaran terjadi pada tahun ini hingga 19 Juli 2023. Bahkan, pada tanggal 6 September 2023 kemarin, kasus kebakaran menghebohkan sempat terjadi di Bukit Teletubbies Gunung Bromo akibat aktivitas foto prewedding menggunakan flare yang dilakukan di kawasan tersebut.
Di era global saat ini, dunia telah banyak mengalami transformasi dalam berbagai aspek kehidupan. Batasan antarnegara yang semakin pudar membuat aliran informasi, barang, dan jasa dapat keluar masuk secara lebih bebas dan memungkinkan peluang kerja sama antarnegara terbuka lebar. Meskipun membuka peluang baru, namun globalisasi sebetulnya juga turut memberikan tekanan pada para profesional untuk mampu bersaing secara internasional.