pop tambang

Syarat Menjadi Pengawas Operasional Pertama (POP) Pertambangan

Halo rekan-rekan,
Di industri pertambangan, keselamatan dan kelancaran operasional adalah prioritas utama. Salah satu peran penting yang berkontribusi langsung terhadap hal ini adalah Pengawas Operasional Pertama (POP). POP bertanggung jawab dalam mengawasi dan memastikan operasional pertambangan berjalan sesuai dengan prosedur keselamatan dan regulasi yang berlaku. Untuk rekan-rekan yang berminat atau ingin berkarir sebagai POP, berikut ini penjelasan mengenai kualifikasi dan syarat yang harus dipenuhi.

Apa Itu Pengawas Operasional Pertama (POP)?

Pengawas Operasional Pertama atau POP adalah posisi yang berperan penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran operasional di tambang. POP bertugas untuk memonitor seluruh aktivitas operasional, mengidentifikasi risiko, serta memastikan bahwa semua standar keselamatan dipatuhi oleh pekerja. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan potensi bahaya dan membuat keputusan cepat jika terjadi keadaan darurat.

Kualifikasi untuk Menjadi Pengawas Operasional Pertama (POP)

Agar dapat bekerja sebagai POP, rekan-rekan harus memenuhi beberapa kualifikasi dasar yang telah ditentukan oleh regulasi industri pertambangan. Kualifikasi ini tidak hanya mencakup pengetahuan teknis, tetapi juga kemampuan manajerial dan penguasaan terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Berikut adalah kualifikasi yang umumnya diperlukan:

  1. Pendidikan Minimal
    • Lulusan minimal SMA, D3 atau S1 dari jurusan teknik, khususnya yang berhubungan dengan pertambangan, teknik mesin, teknik sipil, atau teknik elektro. Meski begitu, beberapa perusahaan tambang juga membuka peluang bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan non-teknik, asalkan sudah memiliki pengalaman di bidang pertambangan.
  2. Pengalaman Kerja
    • Pengalaman minimal 1-2 tahun untuk lulusan S1, di industri pertambangan sangat diutamakan. Pengalaman ini diperlukan untuk memahami lingkungan kerja tambang dan risiko-risiko yang ada. POP yang berpengalaman biasanya lebih cepat dalam mengidentifikasi potensi bahaya dan lebih efisien dalam mengambil langkah preventif.
  3. Pelatihan dan Sertifikasi POP
    • Rekan-rekan harus mengikuti pelatihan khusus Pengawas Operasional Pertama (POP) yang diselenggarakan oleh lembaga resmi atau perusahaan yang terakreditasi salah satunya PJK3 Mutiara Mutu Sertifikasi. Setelah menyelesaikan pelatihan, rekan-rekan akan mendapatkan Sertifikat POP sebagai bukti bahwa telah memenuhi syarat dan kompetensi yang dibutuhkan.
    • Sertifikasi ini biasanya mencakup pengetahuan tentang regulasi K3, standar operasional di pertambangan, pengelolaan risiko, dan teknik komunikasi efektif di lapangan.

  1. Pemahaman Regulasi Pertambangan
    • Sebagai POP, rekan-rekan harus memahami berbagai peraturan yang terkait dengan operasional pertambangan. Pengetahuan tentang Peraturan Menteri ESDM, UU Minerba, serta standar-standar keselamatan internasional akan sangat membantu dalam menjalankan tugas dan memastikan bahwa operasional tambang mematuhi ketentuan yang berlaku.
  2. Kemampuan Manajerial
    • POP bukan hanya pengawas teknis, tetapi juga pemimpin di lapangan. Oleh karena itu, rekan-rekan harus memiliki kemampuan manajerial yang baik, terutama dalam mengelola tim, mendistribusikan tugas, dan memastikan pekerja mematuhi prosedur keselamatan.

Syarat untuk Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi POP

Agar rekan-rekan bisa mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi POP, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini mencakup:

  1. Persyaratan Administratif
    • Scan Ijazah Pendidikan Terakhir (Minimal SMA) (PDF)
    • Scan KTP/SIM (PDF)
    • Scan Sertifikat K3 yang Dimiliki (PDF) *Jika ada
    • Softcopy CV Update (PDF
    • Scan Surat Pengalaman Kerja (wajib) (PDF)
    • Scan Form APL 1 & 2 (diberikan saat pelatihan berlangsung)
    • Softcopy Foto Formal, wajib background merah + high resolution (JPG)
    • Surat Keterangan Bekerja di Pertambangan (PDF)

  1. Biaya Pelatihan
    • Pelatihan POP biasanya dikenakan biaya tertentu yang bervariasi tergantung pada penyelenggara. Biaya ini meliputi modul, sertifikat, dan fasilitas pelatihan lainnya.
  2. Ujian Sertifikasi
    • Setelah mengikuti pelatihan, rekan-rekan akan menjalani ujian sertifikasi yang menguji pemahaman terkait materi yang telah diajarkan. Ujian ini meliputi teori dan aplikasi praktis di lapangan.

Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh POP

Setelah mendapatkan sertifikasi POP, ada beberapa kompetensi yang harus terus dikembangkan agar bisa menjalankan tugas secara maksimal. Berikut adalah beberapa kompetensi penting yang harus dimiliki oleh seorang Pengawas Operasional Pertama:

  1. Pengetahuan Teknis
    • Menguasai teknik pertambangan, termasuk bagaimana mengoperasikan peralatan berat, teknik peledakan, dan cara menjaga stabilitas tambang.
  2. Keselamatan Kerja
    • Memiliki pemahaman mendalam tentang prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di tambang serta mampu menerapkannya dengan disiplin di lapangan.
  3. Komunikasi Efektif
    • Kemampuan berkomunikasi dengan jelas kepada pekerja dan atasan adalah kunci. POP harus bisa memberikan instruksi yang mudah dipahami untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasional.
  4. Manajemen Waktu dan Sumber Daya
    • Kemampuan untuk mengelola waktu dan sumber daya yang ada agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu tanpa mengorbankan keselamatan.

Rekan-rekan, menjadi seorang Pengawas Operasional Pertama (POP) di industri pertambangan memerlukan kualifikasi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang operasional tambang serta regulasi K3. Dengan memenuhi syarat pendidikan, pengalaman, dan sertifikasi, rekan-rekan bisa mengambil peran penting ini dan berkontribusi dalam menjaga keselamatan serta efisiensi operasional di tambang. Terus tingkatkan kompetensi dan selalu patuhi aturan keselamatan untuk sukses dalam karir sebagai POP!

Semoga artikel ini membantu rekan-rekan memahami langkah-langkah dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi Pengawas Operasional Pertama di industri pertambangan.