5 Jenis APAR dan Fungsinya
Dalam dunia keselamatan kerja, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan perangkat yang wajib tersedia di setiap perusahaan, fasilitas umum, hingga bangunan komersial. APAR menjadi pertahanan pertama dalam menangani kebakaran berskala kecil sebelum api berkembang lebih besar dan sulit dikendalikan.
Jenis-jenis APAR dan Fungsinya
Berikut lima jenis APAR yang paling umum digunakan beserta fungsinya:
1. APAR Jenis Powder (Dry Chemical Powder)
APAR jenis ini memiliki tabung berwarna merah dan berisi serbuk kimia kering seperti monoammonium phosphate atau sodium bicarbonate, yaitu bubuk khusus yang bekerja memutus reaksi api.
Fungsi:
- Memadamkan kebakaran Kelas A (padat mudah terbakar: kayu, kertas, kain)
- Kelas B (cairan mudah terbakar: bensin, oli, thinner)
- Kelas C (kebakaran instalasi listrik)
Kelebihan:
- Serbaguna untuk banyak jenis kebakaran
- Cocok sebagai APAR standar untuk kantor, pabrik, gudang, rumah sakit, sekolah
Kekurangan:
- Menyisakan residu bubuk
- Kurang cocok untuk ruangan yang sensitif (laboratorium, ruang server)
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Ahli K3 Kebakaran Kelas A, B, C, dan D?
2. APAR Jenis CO₂ (Karbon Dioksida)
APAR jenis ini menggunakan tabung berwarna merah atau hitam dan berisi gas CO₂ bertekanan tinggi, yang bekerja dengan cara menghilangkan oksigen di sekitar api sehingga kebakaran cepat mereda.
Fungsi:
- Kebakaran Kelas B (cairan mudah terbakar)
- Kelas C (listrik/elektronik)
Kelebihan:
- Tidak meninggalkan residu
- Aman untuk perangkat elektronik
- Cocok untuk ruang server, panel listrik, studio, laboratorium
Kekurangan:
- Tidak cocok untuk ruang tertutup kecil karena risiko sesak napas
- Kurang efektif pada kebakaran kelas A
3. APAR Jenis Foam (AFFF – Aqueous Film Forming Foam)
APAR jenis Foam menggunakan tabung berwarna merah atau krem dan berisi busa khusus anti-minyak, yang bekerja dengan membentuk lapisan penutup di atas bahan yang terbakar sehingga api dapat dipadamkan dengan lebih cepat dan aman.
Fungsi:
- Kebakaran Kelas A
- Kebakaran Kelas B (terutama minyak dan hidrokarbon)
Kelebihan:
- Membentuk lapisan film yang menghalangi oksigen
- Sangat efektif untuk kebakaran cairan mudah terbakar
- Banyak digunakan di SPBU, industri minyak, gudang kimia
Kekurangan:
- Tidak boleh digunakan pada kebakaran listrik
- Perawatan lebih intensif dibanding powder
Baca Juga: Peraturan yang Mengatur Tentang APAR di Tempat Kerja
4. APAR Jenis Wet Chemical
APAR ini berisi larutan potassium acetate atau potassium citrate, yaitu cairan khusus yang sangat efektif untuk menangani kebakaran yang berasal dari minyak dan lemak panas.
- Kebakaran Kelas K (minyak goreng, lemak, cooking oil)
Kelebihan:
- Digunakan khusus untuk kitchen fire
- Setelah disemprot, bahan pemadam membentuk lapisan sabun (saponifikasi) yang menutup permukaan minyak panas
- Wajib pada dapur restoran, hotel, katering
Kekurangan:
- Tidak serbaguna
- Harga lebih mahal
5. APAR Jenis Water (Air Bertekanan)
APAR air menggunakan tabung berwarna merah dan berisi air murni bertekanan, yang bekerja dengan menyerap panas pada bahan terbakar sehingga api dapat dipadamkan secara efektif untuk kebakaran berbahan padat.
Fungsi:
- Kebakaran Kelas A (bahan padat organik)
Kelebihan:
- Ramah lingkungan
- Mudah digunakan
Kekurangan:
- Tidak boleh digunakan pada kebakaran listrik atau cairan mudah terbakar
- Risiko sengatan listrik jika salah penggunaan
Baca Juga: 5 Tugas Wajib Ahli K3 Kebakaran di Tempat Kerja
Cara Penggunaan APAR yang Benar
Di seluruh dunia, cara penggunaan APAR dirangkum dalam metode P-A-S-S, yaitu:
1. Pull (Tarik Pin Pengaman)
Langkah pertama adalah menarik pin pengaman yang terletak di atas tuas APAR. Pin ini berfungsi untuk mencegah APAR menyemprot secara tidak sengaja. Tanpa melepas pin, APAR tidak akan bisa digunakan.
2. Aim (Arahkan Nozzle ke Titik Sumber Api)
Setelah pin dilepas, arahkah nozzle atau selang APAR ke titik sumber api, bukan ke atas api atau asapnya. Mengarah ke bagian atas api tidak akan efektif karena tidak menyentuh sumber panas.
3. Squeeze (Tekan Tuas untuk Menyemprot)
Tekan tuas APAR secara perlahan namun mantap untuk mengeluarkan media pemadam. Beberapa jenis APAR akan mengeluarkan semprotan kuat di awal, jadi pastikan pegangan stabil.
4. Sweep (Gerakan Sapu ke Arah Horisontal)
Setelah semprotan keluar, lakukan gerakan menyapu ke kiri dan kanan untuk menutup area terbakar. Teknik ini memastikan api padam seluruhnya.
Memahami jenis-jenis APAR dan fungsinya merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran di tempat kerja. Dengan memilih APAR yang tepat dan memastikan seluruh pekerja mendapatkan pelatihan yang benar, perusahaan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan kerugian besar.
