Petunjuk Penggunaan APAR yang Benar dan Aman
APAR merupakan salah satu perlengkapan keselamatan yang berperan penting dalam pengendalian kebakaran tahap awal. Namun, alat ini hanya akan efektif jika digunakan dengan cara yang benar dan oleh orang yang memahami prosedurnya. Kesalahan penggunaan APAR tidak hanya membuat api gagal dipadamkan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko bahaya bagi pengguna dan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, setiap pekerja dan penghuni bangunan perlu memahami petunjuk penggunaan APAR serta langkah darurat yang dapat dilakukan ketika APAR tidak tersedia.
Petunjuk Penggunaan APAR
Berikut petunjuk penggunaan APAR yang benar dan aman yang wajib dipahami oleh setiap pekerja dan penghuni bangunan.
1. Pastikan jenis APAR sesuai dengan kelas kebakaran
Tidak semua APAR bisa digunakan untuk semua jenis kebakaran. Kesalahan memilih APAR dapat memperbesar api. Secara umum, klasifikasi kebakaran meliputi:
- Kelas A: Benda padat mudah terbakar (kayu, kertas, kain)
- Kelas B: Cairan mudah terbakar (bensin, solar, cat)
- Kelas C: Peralatan listrik bertegangan
- Kelas D: Logam mudah terbakar
- Kelas K: Minyak dan lemak dapur
Selalu baca label APAR sebelum digunakan dan pastikan sesuai dengan jenis kebakaran yang terjadi.
Baca Juga: 5 Jenis APAR dan Fungsinya
2. Periksa kondisi APAR sebelum digunakan
Sebelum digunakan, pastikan APAR dalam kondisi siap pakai. Pemeriksaan singkat meliputi:
- Segel pengaman masih utuh
- Tekanan berada di zona hijau (untuk APAR bertekanan)
- Selang dan nozzle tidak tersumbat
- Tabung tidak berkarat atau bocor
APAR yang tidak terawat bisa gagal berfungsi saat dibutuhkan.
3. Gunakan teknik PASS dengan benar
Metode PASS adalah teknik standar penggunaan APAR yang aman dan efektif:
- P (Pull): Tarik pin pengaman
- A (Aim): Arahkan nozzle ke pangkal api, bukan ke lidah api
- S (Squeeze): Tekan tuas secara perlahan
- S (Sweep): Sapu arah semprotan ke kanan dan kiri hingga api padam
Berdirilah di area yang aman dengan akses evakuasi yang tidak terhalang.
4. Jaga jarak aman saat pemadaman
Jangan terlalu dekat dengan sumber api. Umumnya jarak aman penggunaan APAR adalah 1–3 meter, tergantung jenis dan kapasitas APAR. Jika api tidak berkurang setelah beberapa detik:
- Hentikan pemadaman
- Segera lakukan evakuasi
- Laporkan kondisi darurat sesuai prosedur
APAR bukan untuk kebakaran besar, melainkan tahap awal sebelum api membesar.
Baca Juga: Teori Segitiga Api: Penjelasan dan Tips Pemadaman Api
Langkah Darurat Memadamkan Api Saat APAR Tidak Tersedia
Dalam kondisi darurat kebakaran, tidak selalu APAR berada di dekat lokasi kejadian. Jika api masih kecil dan situasi memungkinkan, beberapa langkah darurat berikut dapat dilakukan dengan tetap mengutamakan keselamatan diri:
1. Gunakan kain atau handuk basah
Untuk kebakaran skala kecil khususnya yang berasal dari kompor atau benda padat, kain basah dapat digunakan untuk menutup sumber api secara langsung. Kain yang basah berfungsi mengurangi suplai oksigen sehingga api dapat padam lebih cepat.
Pastikan kain dalam kondisi benar-benar basah sebelum digunakan. Hindari mengibas atau mengayunkan kain ke arah api, karena tindakan tersebut justru berisiko menyebarkan percikan dan memperbesar area kebakaran.
2. Gunakan pasir atau tanah
Pasir atau tanah dapat digunakan untuk memadamkan api kecil terutama pada kebakaran yang melibatkan cairan mudah terbakar. Cara ini bekerja dengan menutup sumber api sehingga oksigen tidak dapat masuk dan api pun padam.
Metode ini umum diterapkan di area proyek atau lapangan terbuka ketika alat pemadam tidak tersedia.
3. Matikan sumber energi
Jika kebakaran bersumber dari listrik atau gas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan sumber energinya. Matikan aliran listrik apabila api berasal dari instalasi listrik dan tutup katup gas jika kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas serta kondisi masih aman untuk dilakukan.
Menghentikan sumber energi dapat mencegah api semakin membesar dan mengurangi risiko terjadinya ledakan.
Baca Juga: 9 Prinsip Pencegahan Kebakaran di Lingkungan Kerja
4. Lakukan evakuasi jika api tidak terkendali
Jika api tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang dalam hitungan detik atau justru semakin membesar, segera hentikan upaya pemadaman. Utamakan keselamatan dengan mengevakuasi diri dan orang di sekitar menuju area aman, lalu segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan
Pengendalian kebakaran tidak hanya bergantung pada ketersediaan APAR, tetapi juga pada pengetahuan, kesiapsiagaan, dan ketepatan tindakan setiap individu. Dengan memahami petunjuk penggunaan APAR yang benar serta langkah darurat saat APAR tidak tersedia, risiko kebakaran dapat ditekan sejak tahap awal.
Keselamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama, sehingga pelatihan K3 Kebakaran dan simulasi kebakaran perlu dilakukan secara rutin agar setiap orang siap bertindak dengan aman dan tepat ketika kondisi darurat terjadi.
