Tragedi Konser Travis Scott: Mengenal Crowd Surge dan Bahaya Keselamatan Lain Dalam Konser Musik

Tragedi Konser Travis Scott: Mengenal Crowd Surge dan Bahaya Keselamatan Lain Dalam Konser Musik

Sebanyak 9 orang dinyatakan tewas usai kericuhan massa yang terjadi dalam konser Travis Scott di Houston, Amerika Serikat pada Jumat (5/11) waktu setempat. Pihak berwenang menyebut korban tewas dalam kejadian ini berusia antara 14-25 tahun.

Dikutip dari Reuters, aksi desak-desakan antara 50.000 penonton yang memadati area konser bak gelombang besar yang tak terhentikan. Besarnya kerumunan ini memunculkan kepanikan yang tak terkendali dan membuat banyak orang kehabisan napas, pingsan, hingga terinjak-injak.

Tragedi yang terjadi dalam Astroworld Music Festival ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi, lho. Crowd surge atau gelombang besar massa memang sering kali menjadi penyumbang kematian dalam berbagai pertunjukkan, seperti sepak bola dan konser musik, hingga dalam ritual keagamaan.

Apa itu crowd surge?

Crowd surge adalah situasi di mana sekelompok besar orang mulai bergerak secara kacau hingga membuat sebagian orang terjebak dan tidak dapat melepaskan diri dari kekuatan massa.

Menurut pakar, crowd surge sangat sulit untuk dicegah dan dihentikan. Gaya yang dihasilkan dari lonjakan pada kerumunan semacam ini bahkan cukup kuat untuk membengkokkan baja.

Melansir dari CNN USA, Wertheimer, seorang konsultan Crowd Management Strategies menyebut 101 Life Safety Code dari National Fire Protection Association dapat menjadi acuan standar keselamatan dalam keramaian. Adapun isi dari kode NFPA yang mengatur soal standar keselamatan keramaian antara lain:

  1. Memiliki setidaknya 1 (satu) pengelola kerumunan untuk setiap 250 orang dalam sebuah acara.
  2. Wajib tersedia akses pintu keluar yang memadai

Acara yang dihadiri lebih dari 6.000 orang wajib melakukan evaluasi keselamatan yang secara merinci dan mencakup langkah-langkah keselamatan jika terjadi keadaan darurat.

Selain crowd surge, ada beberapa bahaya lain yang perlu menjadi perhatian kamu saat ikut konser musik nih, antara lain:

Kerusakan atau kehilangan pendengaran.

Batas aman tingkat kebisingan suara yang dapat ditolerir oleh telinga manusia berada disekitaran angka 80 dB (desibel). Sedangkan konser musik memiliki intensitas paparan suara di atas 100 dB, lho. Meskipun gangguan ini biasanya bersifat sementara, tapi kalau terlalu sering terpapar, risiko tuli permanen bisa saja terjadi.

Slip, trip, & fall

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan cedera akibat terjatuh atau terpeleset di tempat konser. Contohnya seperti cuaca, alkohol, penerangan, dan lain sebagainya. Untuk menghindarinya, kamu bisa gunakan sneakers atau alas kaki lain yang nyaman digunakan untuk mobilitas tinggi.

Bahaya kebakaran

Kebakaran di konser bisa dimulai dari banyak hal. Mulai dari kembang api, kabel rusak, lampu panggung, dan sejumlah sumber panas alternatif yang dapat menimbulkan api.

Heat exhaustion dan dehidrasi

Dehidrasi adalah masalah serius yang sering terjadi di tempat konser, karena biasanya pihak penyelenggara jarang mengizinkan penonton untuk membawa air minum dari luar. Untuk menghindarinya, pastikan untuk membeli sebotol air minum selama di perjalanan menuju tempat duduk kamu ya!

Waduh, ternyata ada banyak potensi bahaya yang bisa muncul di tempat hiburan sekali pun ya! Meski begitu, potensi-potensi bahaya ini bisa ditekan apabila promotor konser memperhatikan aspek keselamatan dengan serius.

Kamu tertarik berkarir di dunia safety? Yuk, belajar safety standard lebih jauh di Mutiara Mutu Sertifikasi!