microsleep adalah

Micro Sleep adalah, Pengertian, Penyebab, dan Pencegahan di Industri Pertambangan

1. Apa Itu Micro Sleep?


Micro sleep adalah kondisi di mana seseorang mengalami tidur yang sangat singkat, biasanya berlangsung hanya beberapa detik. Tanpa disadari, otak "tertidur" sesaat meskipun mata mungkin masih terbuka. Fenomena ini sering terjadi ketika seseorang kurang tidur atau merasa sangat lelah, dan ia bisa sangat berbahaya, terutama jika terjadi saat melakukan aktivitas seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin berat di industri pertambangan.

2. Perbedaan Antara Microsleep dan Sleep (Tidur Biasa)


Micro sleep berbeda dari tidur normal yang berlangsung selama beberapa jam dalam kondisi tubuh beristirahat sepenuhnya. Pada micro sleep, orang hanya tidur selama beberapa detik dan sering tidak menyadari bahwa mereka telah tertidur. Tidur normal melibatkan fase-fase tidur seperti NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye Movement), sedangkan micro sleep tidak melibatkan fase-fase tersebut karena sangat singkat dan terjadi dalam kondisi sadar.

3. Berapa Lama Durasi Micro Sleep?


Durasi microsleep umumnya berkisar antara 1 hingga 10 detik. Meski tampak singkat, micro sleep bisa berakibat fatal di lingkungan yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti di industri pertambangan atau pada pekerja yang mengoperasikan alat berat.

4. Penyebab Terjadinya Micro Sleep


Beberapa faktor utama penyebab microsleep meliputi:

  • Kurang Tidur: Seseorang yang kurang tidur dalam jangka panjang lebih rentan mengalami micro sleep.
  • Kelelahan Mental dan Fisik: Aktivitas yang terlalu berat atau terlalu monoton dapat menyebabkan otak lelah, memicu micro sleep.
  • Shift Kerja Malam atau Jam Kerja Panjang: Pekerja yang bekerja pada malam hari atau dalam shift panjang sering menghadapi risiko micro sleep.
  • Gangguan Tidur: Kondisi seperti sleep apnea dan insomnia dapat memperparah kecenderungan seseorang mengalami micro sleep.

5. Cara Mengatasi Micro Sleep dalam Dunia Kerja Industri Pertambangan dan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)


Untuk mencegah microsleep di lingkungan kerja yang berisiko, terutama di sektor pertambangan, beberapa langkah pencegahan penting di antaranya:

  • Pengaturan Jam Kerja dan Istirahat yang Memadai: Mengatur waktu istirahat yang cukup di antara shift, khususnya untuk pekerja malam, dapat mengurangi risiko micro sleep.
  • Pelatihan Kesadaran K3: Pelatihan khusus yang melibatkan edukasi mengenai risiko microsleep dan cara mengelolanya akan meningkatkan kesadaran pekerja.
  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Pemeriksaan kesehatan secara berkala, khususnya untuk mengidentifikasi gangguan tidur, dapat membantu mencegah kejadian micro sleep.
  • Istirahat Berkala dan Penggunaan Zona Istirahat: Mengatur waktu untuk istirahat berkala serta menyediakan area istirahat khusus di lingkungan kerja memungkinkan pekerja mengembalikan energi.
  • Manajemen Lingkungan Kerja: Memberikan pencahayaan yang cukup, ventilasi baik, serta mengurangi kebisingan dapat membantu menjaga kesadaran pekerja.

Referensi:

  • National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), "Micro Sleep and Occupational Hazards."
  • World Health Organization (WHO) – Occupational Health Division