Konstruksi Jadi Sektor Penyumbang Kecelakaan Kerja Terbanyak, Profesi Ahli K3 Konstruksi Banyak Dibutuhkan
Tahu nggak sih? Sektor konstruksi adalah penyumbang angka kecelakaan kerja terbesar di Indonesia, lho.
Bahkan bukan cuma di Indonesia aja. Di seluruh dunia, International Labour Organization (ILO) melaporkan sedikitnya sebanyak 60.000 kecelakaan fatal terjadi di sektor konstruksi setiap tahunnya.
Sayangnya, masih banyak orang yang menilai kecelakaan kerja di proyek-proyek konstruksi merupakan bagian dari tumbal proyek. Padahal masalah ini jelas jauh lebih serius dari pada itu.
Kecelakaan kerja yang marak terjadi di sektor konstruksi adalah masalah penting yang sama sekali nggak bisa dikaitkan dengan hal mistis yang nggak logis. Untuk melihat seberapa serius isu kecelakaan kerja di sektor konstruksi, coba kita flahback dan simak rangkuman MMS soal peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi sepanjang tahun 2017 berikut ini:
- Jatuhnya crane LRT Palembang seberat 70 ton yang menimpa dua rumah warga pada 1 Agustus 2017
- Robohnya jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Kabupaten Bogor pada 22 September 2017. Tragedi ini menyebabkan satu korban tewas dan dua pekerja lainnya mengalami luka-luka.
- Ambruknya alat berat LRT di Kelapa Gading yang menimpa satu rumah toko (roko) pada 17 Oktober 2017.
- Jatuhnya ginder proyek Tol Paspro (Pasuruan Probolinggo) yang mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang lainnya luka-luka pada 29 Oktober 2017.
- Jatuhnya beton LRT di MT Haryono pada 15 November 2017.
- Jatuhnya Variable Message Sign (VMS) di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada 16 Desember 2017.
Berbagai tragedi kecelakaan kerja di atas hanya sebagian kecilnya aja yang bisa disebutkan. Tahun 2017 tercatat sebagai tahun dengan peristiwa kecelakaan kerja di sektor konstruksi terbanyak karena masifnya proyek pembangunan. Menurut data yang tercatat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang dikutip dari Kontan, ada sekitar 1.877 kecelakaan kerja di sektor konstruksi sepanjang tahun 2017.
Hingga saat ini, jumlah keseluruhan kecelakaan kerja di Indonesia dinilai masih relatif tinggi. Data milik BPJS Ketenagakerjaan mencatat ada 114.235 kasus kecelakaan kerja terjadi sepanjang tahun 2019. Sedangkan pada Januari-Oktober tahun 2020, jumlah ini meningkat menjadi 177.161 kasus kecelakaan kerja.
Faktor di balik terjadinya kecelakaan kerja, terutama di sektor konstruksi pun beragam, mulai dari kurangnya kedisipilinan tenaga kerja mematuhi K3, perusahaan yang terburu-buru dalam mengejar keterlambatan proyek, hingga kurangnya tenaga ahli di lapangan.
FYI, hanya ada 150.000 tenaga ahli di Indonesia yang telah mengantongi sertifikasi. Padahal, jumlah ideal tenaga ahli seharusnya ada sekitar 500.000 sampai 750.000 orang.
Kurangnya tenaga ahli di lapangan dapat menjadi pertanda adanya peluang besar yang bisa kamu manfaatkan. Kamu bisa mengisi kekosongan yang ada dengan memutuskan untuk berkarir menjadi tenaga ahli di bidang K3 konstruksi.
Menantang memang, tapi dengan keseriusan dan bekal ilmu K3 yang cukup, kamu pasti bisa berkontribusi membuat perubahan yang berarti dan turut serta menjadi bagian penting dari usaha pemerintah mewujudkan zero accident di sektor ini.
Yuk, ambil sertifikasi dan wujudkan mimpimu bareng Mutiara Mutu Sertifikasi. Semua bisa dimulai di sini. Klik ini untuk daftar.