Apa Itu Bidai? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Dalam dunia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pertolongan pertama adalah langkah krusial untuk meminimalkan risiko cedera lebih parah sebelum penanganan medis dilakukan. Salah satu peralatan penting dalam P3K adalah bidai.
Apa Itu Bidai?
Bidai adalah alat medis yang digunakan untuk menjaga kestabilan dan membatasi pergerakan pada bagian tubuh yang mengalami cedera, seperti patah tulang atau terkilir. Tujuannya adalah mencegah cedera bertambah parah serta membantu mengurangi rasa nyeri.
Umumnya, bidai terbuat dari bahan kaku namun ringan, seperti kayu, aluminium, atau bahan alternatif seperti karton yang digunakan dalam situasi darurat.
Meskipun umumnya tersedia dalam bentuk peralatan khusus, bidai juga dapat dibuat pada situasi darurat menggunakan benda yang kokoh dan aman untuk menopang anggota tubuh, seperti papan, kardus tebal, majalah, atau kain yang digulung.
Baca Juga: Pengertian P3K dan Pentingnya di Tempat Kerja
Jenis-Jenis Bidai
Dalam penanganan cedera tulang dan sendi, pemilihan jenis bidai yang tepat sangat penting untuk memastikan stabilisasi yang optimal sebelum korban mendapatkan perawatan medis lanjutan.
Berikut adalah jenis-jenis bidai yang umum digunakan dalam praktik pertolongan pertama:
1. Bidai Keras (Rigid Splint)
Bidai keras merupakan jenis bidai yang terbuat dari bahan kokoh seperti kayu, plastik, aluminium, atau papan medis khusus. Bidai ini dirancang untuk memberikan stabilisasi maksimal pada kasus patah tulang atau cedera sendi yang membutuhkan immobilisasi kuat.
Karena kemampuannya dalam menjaga area cedera tetap stabil, bidai keras menjadi peralatan utama yang umumnya tersedia dalam kotak P3K di lingkungan industri maupun fasilitas medis.
2. Bidai Lunak (Soft Splint)
Bidai lunak menggunakan bahan lembut seperti bantal, selimut tebal, handuk, atau perban besar yang dibentuk untuk menopang area cedera. Bidai ini cocok digunakan untuk cedera ringan, pembengkakan, atau kondisi ketika area cedera perlu dijaga agar tidak terkena tekanan berlebih.
3. Bidai Vakum (Vacuum Splint)
Bidai vakum adalah jenis bidai berbentuk kantong fleksibel berisi butiran kecil yang akan mengeras setelah udara di dalamnya disedot keluar. Karena dapat mengikuti bentuk tubuh korban, bidai ini mampu memberikan penopang dan stabilisasi yang sangat baik.
Biasanya, bidai vakum digunakan oleh tenaga medis dan tim penyelamat profesional, seperti petugas ambulans dalam situasi darurat.
4. Bidai Traksi (Traction Splint)
Bidai traksi merupakan jenis bidai yang dirancang khusus untuk menangani cedera patah tulang paha (femur fracture). Bidai ini bekerja dengan memberikan tarikan lembut dan stabil pada tungkai untuk mencegah pemendekan serta pergeseran fragmen tulang, sehingga kondisi cedera tidak semakin memburuk.
Karena teknik pemasangannya membutuhkan ketelitian dan keterampilan khusus, bidai traksi hanya boleh digunakan oleh tenaga terlatih seperti petugas medis dan tim penyelamat profesional.
5. Bidai Darurat
Bidai darurat adalah bidai yang dibuat menggunakan benda-benda yang tersedia di sekitar lokasi kejadian, seperti majalah tebal, papan tipis, kardus, atau kain yang digulung. Jenis bidai ini digunakan dalam situasi darurat ketika bidai standar tidak tersedia.
Yang terpenting, bahan yang digunakan harus cukup kuat, aman, dan mampu menahan bagian tubuh yang cedera agar tetap pada posisi stabil.
Baca Juga: Peluang Kerja Petugas P3K
Fungsi Bidai
Dalam penanganan cedera di lingkungan kerja, kecepatan dan ketepatan tindakan menjadi faktor krusial dalam menjaga keselamatan korban. Salah satu perangkat utama dan wajib dalam prosedur Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah bidai.
Berikut adalah fungsi utama dari penggunaan bidai:
1. Menopang Tulang dan Sendi yang Cedera
Bidai berfungsi untuk menjaga area cedera tetap stabil sehingga mencegah pergerakan yang dapat memperburuk kerusakan tulang, sendi, dan jaringan.
2. Mengurangi Rasa Sakit
Dengan membatasi pergerakan pada bagian tubuh yang cedera, bidai membantu mengurangi rasa nyeri dan memberikan kenyamanan bagi korban.
3. Mencegah Kerusakan Jaringan Lebih Lanjut
Bidai melindungi jaringan di sekitar cedera, seperti pembuluh darah, saraf, dan otot, dari kemungkinan kerusakan tambahan akibat pergeseran tulang atau sendi.
4. Mengurangi Risiko Pendarahan Internal
Dengan menahan posisi tulang agar tidak bergerak, bidai membantu menekan risiko terjadinya pendarahan internal pada cedera fraktur tertutup.
5. Mendukung Proses Evakuasi Korban
Bidai mempermudah proses pemindahan korban secara aman dengan mengurangi risiko cedera tambahan selama evakuasi.
Pemahaman mengenai jenis-jenis bidai dan fungsinya sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cedera di tempat kerja. Pengetahuan tentang peran bidai dalam menjaga stabilitas bagian tubuh yang mengalami cedera dapat membantu mencegah kondisi semakin buruk sambil menunggu penanganan medis.
Pengetahuan dasar seperti ini menjadi bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama dan membangun lingkungan kerja yang lebih aman dan sigap saat darurat.
