Perbedaan Safety Belt & Body Harness

Apa Saja Perbedaan Safety Belt dan Body Harness

Tahukah Rekan-rekan, jika safety belt dan body harness berbeda?

Banyak orang mengira jika kedua alat K3 ini sama karena pemakaiannya hampir mirip.

Padahal, jika dibandingkan secara sekilas saja “belt” dan “body” jelas mengindikasikan perbedaan pada kedua alat tersebut.

Nah, agar Rekan-rekan lebih paham lagi, mari ketahui apa saja perbedaan safety belt dan body harness selengkapnya di artikel ini!

 

Mengenal Apa Itu Safety Belt

Sebelum melangkah menuju pembahasan perbedaan safety belt & body harness, mari kenali dulu definisi dari safety belt.

Seperti yang terlihat dari namanya, safety belt adalah alat pengaman yang dipasangkan di area pinggang layaknya menggunakan sabuk.

Dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja, sabuk pengaman menjadi salah satu APD K3 yang wajib digunakan di lokasi proyek.

Biasanya alat ini digunakan oleh pekerja yang harus bekerja pada kondisi ketinggian yang masih terbilang tidak begitu ekstrim.

 

Mengenal Apa Itu Body Harness

Lalu, apa itu body harness?

Sama seperti safety belt, body harness pada dasarnya termasuk dalam APD K3 yang wajib digunakan di lokasi proyek.

Body harness biasanya digunakan oleh pekerja yang bekerja pada lokasi tinggi, untuk meminimalkan risiko cedera akibat kecelakaan seperti terjatuh.

Alat ini melindungi semua bagian penting pekerja, termasuk area panggul, dada, paha, dan seluruh tubuh.

 

Perbedaan Safety Belt dan Body Harness

1. Bentuk/Coverage

Safety belt memiliki bentuk yang sederhana dan hanya melingkari pinggang.

Sebaliknya, body harness memiliki cakupan yang jauh lebih luas, mencakup bahu, dada, panggul, dan paha.

Ini membuat body harness memberikan perlindungan lebih menyeluruh dibandingkan safety belt.

2. Berat Alat

Karena desainnya yang minimalis, safety belt jauh lebih ringan dan mudah dibawa.

Sementara itu, body harness lebih berat akibat struktur tambahan untuk melindungi seluruh tubuh.

Bobot ekstra ini membuat mobilitas pekerja harus lebih efektif dan berhati-hati.

Meskipun begitu, berat dari kompleksitas struktur ini sebanding dengan perlindungan saat bekerja di ketinggian bagi para pekerja.

3. Fungsi Pemakaian

Perbedaan safety belt dan body harness berikutnya bisa dilihat dari fungsinya.

Pada safety belt, tekanan saat jatuh terkonsentrasi di bagian pinggang, sehingga ada risiko cedera lebih tinggi.

Sebaliknya, body harness dirancang untuk mendistribusikan tekanan secara merata ke seluruh tubuh, sehingga bisa mengurangi potensi cedera yang fatal.

4. Kerumitan Penggunaan

Safety belt mudah digunakan karena hanya perlu dipasangkan di pinggang.

Sedangkan body harness membutuhkan waktu lebih lama untuk pemasangan dan penyesuaian di beberapa titik tubuh.

Meski lebih rumit, body harness memastikan pekerja tetap aman dalam berbagai posisi kerja.

5. Perlindungan

Safety belt cocok digunakan untuk pekerjaan dengan risiko jatuh rendah, seperti pemeliharaan di lantai dua atau tiga gedung.

Namun, jika pekerjaan dilakukan di ketinggian ekstrim, seperti pemasangan rangka baja di ketinggian 50 meter, body harness menjadi pilihan yang jauh lebih aman.

Body harness memberikan perlindungan maksimal dengan mencegah tubuh terhempas atau tergelincir secara berbahaya.

Pelajari Lebih Lengkap di Mutiara Mutu Sertifikasi

Itulah pembahasan tentang perbedaan dua alat APD K3 yang kerap digunakan untuk bekerja di ketinggian.

Walaupun pemakaiannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, pastikan Anda sudah mengikuti standar regulasi bekerja di ketinggian juga, ya.

Apakah masih ada yang ingin Rekan-rekan ketahui lebih jauh tentang pembahasan dari perbedaan safety belt dan body harness ini?

 

Jika iya, pastikan Anda mengikuti pelatihan dan sertifikasi K3 di Mutiara Mutu Sertifikasi!

Bukan hanya terkait APD K3, Mutiara Mutu Sertifikasi siap membantu Anda dengan pelatihan dan sertifikasi K3 yang komprehensif.

Ayo, tingkatkan kompetensi K3 dan jadikan tempat kerja Anda lebih aman bersama Mutiara Mutu Sertifikasi!

Tanya Kelas Pelatihan