Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D: Upaya Peningkatan K3 di Perusahaan
Kasus kebakaran di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari Kepolisian RI, dilaporkan ada 5.336 insiden kebakaran tercatat sejak Mei 2018 hingga Juli 2023. Dari jumlah tersebut, sekitar 24,79% atau sekitar 1.323 insiden kebakaran terjadi pada tahun ini hingga 19 Juli 2023. Bahkan, pada tanggal 6 September 2023 kemarin, kasus kebakaran menghebohkan sempat terjadi di Bukit Teletubbies Gunung Bromo akibat aktivitas foto prewedding menggunakan flare yang dilakukan di kawasan tersebut.
Kebakaran merupakan salah satu jenis bahaya di tempat kerja, mulai dari pabrik hingga gedung perkantoran pun tidak luput dari risiko kebakaran. Kasus kebakaran di tempat kerja pun cukup sering ditemui, salah satunya yang sempat ramai disorot adalah kebakaran di gedung K-Link Jakarta Selatan yang bersumber dari tabung gas 12kg milik sebuah kafe yang berada di lantai 7 pada bulan Juli 2023. Tahun lalu, Kantor Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bandung juga sempat mengalami kebakaran yang mengakibatkan banyaknya dokumen terbakar. Lokasi tambang pun tidak luput dari kebakaran. Di Kota Sawahlunto, tiga pekerja mengalami luka-luka akibat kebakaran dan ledakan di lubang tambang batu bara.
Beberapa daerah yang sering mengalami kebakaran di tahun 2023, antara lain:
- Jawa Tengah menjadi wilayah yang paling sering mengalami kebakaran dengan jumlah 612 kasus
- Jawa Timur sebanyak 82 kasus.
- Bali sebanyak 100 kasus.
- Jawa Barat 80 kasus.
- Sumatera Utara 59 kasus.
Dari segi lokasi, berikut ini adalah tempat yang diketahui paling banyak terdampak kebakaran di tahun ini:
- Perumahan atau pemukiman, dengan jumlah mencapai 926 kasus.
- Toko dengan jumlah masing-masing 91 kasus.
- Kantor dengan jumlah 43 kasus.
Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan perusahaan memiliki persiapan untuk mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran di tempat kerja. Salah satunya yaitu dengan membentuk unit penanggulangan kebakaran, di mana di dalamnya dibutuhkan petugas peran kebakaran. Berdasarkan Kepmenaker RI No.KEP.186/MEN/1999, petugas peran penanggulangan kebakaran adalah petugas yang ditunjuk dan diserahi tugas tambahan untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya dan melaksanakan upaya-upaya penanggulangan kebakaran. Mengingat tugasnya yang sangat penting, seorang petugas peran kebakaran perlu punya bekal ilmu yang dapat diperoleh melalui pelatihan. Salah satunya yaitu Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D untuk meningkatkan efektivitas dan keselamatan tugas mereka.
Nah, bagi yang ingin mengetahui gambaran Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D, kamu ada di tempat yang tepat. Artikel ini akan membahas lebih lanjut peran penting dari pelatihan tersebut. Yuk, simak!
Peran Utama Petugas Pemadam Kebakaran Kelas D
Petugas Peran Kebakaran atau Petugas Pemadam Kebakaran Kelas D bukan hanya bertanggung jawab atas pemadaman api saja. Profesi ini memiliki beberapa peran sebagaimana disebutkan dalam Kepmenaker RI No.KEP.186/MEN/1999 Pasal 7 Ayat 1, yaitu:
- Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Petugas Peran Kebakaran harus memiliki kesadaran akan lingkungannya. Di mana ada potensi kebakaran, di situ ia harus mengidentifikasi faktor-faktor pemicunya. Temuan tersebut wajib disampaikan kepada pihak yang berwenang, seperti atasan atau petugas keamanan.
- Memadamkan kebakaran pada tahap awal. Petugas Peran Kebakaran diharuskan untuk menguasai penggunaan APAR atau alat pemadam api ringan, selang pemadam api, pompa pemadam, dan peralatan lain yang diperlukan dalam pemadaman kebakaran tahap awal.
- Mengarahkan evakuasi orang dan barang. Ini adalah salah satu tugas penting Petugas Peran Kebakaran untuk memastikan keselamatan pekerja dan aset di tempat kerja terhindar dari ancaman kebakaran. Dalam tugasnya ini, Petugas Peran Kebakaran perlu memastikan untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan dan instruksi yang ada.
- Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait. Koordinasi dengan pihak terkait adalah kunci dalam penanganan kebakaran yang efektif. Di sinilah, pentingnya seorang Petugas Peran Kebakaran untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan keterlibatan aktif dengan instansi terkait. Instansi ini bisa mencakup pemadam kebakaran setempat, polisi, tim medis, dan lain-lain.
- Mengamankan lokasi kebakaran. Tugas mengamankan lokasi kebakaran bersifat krusial karena bertujuan untuk mengendalikan dan membatasi perluasan kebakaran. Petugas Peran Kebakaran harus siap siaga dan tanggap terhadap langkah-langkah apa yang harus segera diambil ketika terjadi kebakaran.
Mengapa Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D Penting?
Mengingat pelatihan teknis telah menjadi syarat dasar yang telah ditetapkan pemerintah, maka Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D sangat penting dan bermanfaat, baik dari sisi pekerja itu sendiri maupun bagi perusahaan.
Untuk dapat ditunjuk menjadi Petugas Peran Kebakaran, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh seseorang, yaitu:
- Sehat jasmani dan rohani.
- Pendidikan minimal SLTP.
- Telah mengikuti kursus teknis penanggulangan kebakaran tingkat dasar I.
Seperti yang telah diketahui, seorang Petugas Peran Kebakaran memiliki tanggung jawab penting dan memberikan banyak kemaslahatan. Lewat fungsi dan peranannya, Petugas Peran Kebakaran dapat mencegah kebakaran sedini mungkin dan memberikan petunjuk bagi pihak lain termasuk perusahaan dan pihak berwenang akan bahaya dan risiko kebakaran di lokasinya bertugas. Secara tidak langsung, Petugas Peran Kebakaran turut membantu sekitarnya untuk lebih waspada dan sadar akan pentingnya keselamatan. Selain menyelamatkan nyawa sebagai bentuk prioritas, keterampilan Petugas Peran Kebakaran dalam membantu proses evakuasi barang dapat meminimalisir risiko kerugian materi.
Kamu yang ingin memiliki sertifikasi Petugas Peran Kebakaran bisa memulainya dengan mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D. Pelatihan ini juga menjadi syarat bagi seseorang yang ingin meningkatkan kemampuannya di bidang K3 Kebakaran sampai ke tingkat Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran. Selain itu, keahlian yang kamu dapatkan dari pelatihan ini dapat dipergunakan untuk membantu masyarakat, mengingat angka kasus kebakaran di ruang publik terus meningkat. Dengan adanya Petugas Peran Kebakaran di tempat kerja, perusahaan terkait juga akan mendapatkan manfaat dari sisi K3 dan dinilai telah patuh terhadap regulasi pemerintah.
Baca juga: Alat Pemadam Api: Perhatikan Tata Cara Penggunaannya
Persyaratan Administrasi Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D
Sebelum mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Di antaranya:
- Scan Ijazah Min. Pendidikan SMA/sederajat (PDF).
- Scan Surat Keterangan Kerja (wajib) (PDF).
- Scan KTP/SIM (PDF).
- File Pas Foto Formal, Background Merah (JPG).
- Scan Pakta Integritas Bermaterai (PDF).
- Menyertakan bukti vaksin lengkap (minimal vaksin kedua) dan protokol COVID-19 selama pembinaan.
Pastikan jangan sampai ada persyaratan yang terlewat ya!
Materi Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D
Untuk menjadi Petugas Peran Kebakaran yang kompeten, kamu perlu memahami materi apa saja yang akan dipelajari selama Pelatihan Pemadam Kebakaran Kelas D. Selama pelatihan berlangsung, peserta akan mempelajari beberapa topik terkait K3 dan kebakaran, yang antara lain:
- Dasar-dasar K3.
- Regulasi terkait penanggulangan kebakaran.
- Dasar-dasar manajemen penanggulangan kebakaran.
- Teori api dan anatomi kebakaran.
- Prinsip-prinsip pencegahan kebakaran.
- Teknik pemadaman kebakaran.
- Sistem proteksi kebakaran aktif.
- Sistem proteksi kebakaran pasif.
- Dasar-dasar fire emergency plan.
- Praktik pemadaman kebakaran tradisional dan konvensional.
- Evaluasi post-test pada Temank3.
Seluruh materi pelatihan ini bisa kamu kuasai, baik secara teori maupun praktik lewat kelas Pembinaaan K3 Kebakaran Sertifikasi Kemnaker RI yang tersedia Mutiara Mutu Sertifikasi. Yuk, segera daftar di sini.