Inilah 5 Penyebab Utama Kecelakaan saat Menggunakan Full Body Harness
Sudah pakai full body harness, tapi masih terjadi insiden di lokasi proyek?
Faktanya, tanpa diikuti dengan praktik yang tepat kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja, belum cukup.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, 38% kecelakaan kerja paling banyak dikarenakan jatuh dari ketinggian, yang salah satunya bisa disebabkan oleh kurangnya penerapan prosedur keselamatan, termasuk saat menggunakan full body harness.
Nah, agar terhindar dari hal ini, mari kita kenali apa saja penyebab utama kecelakaan saat menggunakan full body harness!
Apa Itu Full Body Harness?
Full body harness merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) untuk melindungi pekerja yang bekerja di ketinggian.
Alat ini terdiri dari tali pengaman dan strap yang melingkari seluruh tubuh.
Dengan menggunakan full body harness, pekerja dapat bekerja dengan aman pada area yang berisiko tinggi, seperti pemasangan struktur baja, pengecatan gedung tinggi, atau pekerjaan di tambang.
Akan tetapi, agar penggunaan full body harness efektif tentunya juga dibutuhkan pengetahuan mendasar terkait SOP dan cara pakainya yang benar.
Apa Saja Fungsi Full Body Harness?
1. Mencegah Pekerja Terjatuh
Pemakaian full body harness menghubungkan pekerja dengan tali pengaman, sehingga membuatnya tetap terikat saat bekerja.
Dengan demikian, full body harness dapat menjaga pekerja terjatuh jika tergelincir.
2. Meminimalisir Kemungkinan Cedera Serius
APD K3 satu ini memiliki struktur yang mendistribusikan gaya benturan ke sejumlah titik.
Tujuannya agar tidak ada bagian tubuh vital yang terdampak cedera serius apabila tubuh mengalami benturan.
3. Menjaga Stabilitas Tubuh di Ketinggian
Berbeda dengan safety belt, full body harness cenderung lebih berat saat digunakan.
Namun, bukan tanpa alasan, bobot ini dimaksudkan untuk memberikan stabilitas yang dibutuhkan untuk bekerja di ketinggian.
Umumnya, bobot ekstra ini didistribusikan di titik keseimbangan tubuh, seperti area dada, pinggang, dan tungkai.
4. Mematuhi Regulasi Standar K3
Full body harness termasuk dalam standar APD K3 yang wajib dikenakan di berbagai tempat kerja.
Dengan menggunakannya, Rekan-rekan berarti turut mendorong komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja serta kepatuhan pada regulasi yang berlaku.
5. Memberikan Kebebasan Gerak untuk Pekerja
Saat bekerja di ketinggian, setiap gerakan mungkin akan lebih terbatas.
Namun, dengan bantuan full body harness, pekerja bisa lebih leluasa untuk melakukan pekerjaannya dengan adanya dukungan alat keamanan.
Adakah Risiko dari Menggunakan Full Body Harness?
Meskipun dirancang untuk melindungi, risiko tetap ada jika:
- Alat dipasang salah
- Peralatan dalam kondisi aus atau tidak terawat
- Pekerja tidak memiliki pelatihan yang memadai
Tanpa penanganan yang tepat, full body harness justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan..
Penyebab Utama Kecelakaan saat Menggunakan Full Body Harness
Sebuah jurnal dari Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja - PPNS, meneliti kecelakaan pekerjaan ketinggian yang telah menggunakan full body harness.
Dari jurnal ini didapatkan kesimpulan beberapa penyebab utama kecelakaan saat menggunakan full body harness, yaitu:
1. Kurangnya Pelatihan
Banyak pekerja belum dibekali pelatihan memadai terkait prosedur bekerja di ketinggian.
Tanpa pemahaman ini, risiko kesalahan penggunaan full body harness meningkat.
Bisa-bisa pekerja bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi kondisi darurat.
2. Peralatan yang Tidak Memadai
Peralatan pendukung, seperti lifeline, platform pijakan, atau pagar pengaman sering kali tidak turut disediakan di lokasi proyek.
Padahal, ini bisa mengurangi efektivitas full body harness dalam melindungi pekerja saat bertugas.
3. Pemasangan yang Salah
Kesalahan seperti pengaitan hook di posisi yang tidak sesuai atau penggunaan lanyard yang terlalu panjang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Inilah mengapa sangat penting untuk memiliki SOP penggunaan full body harness dan adanya tenaga kerja kompeten yang bisa melakukan pemeriksaan ulang.
4. Lingkungan Kerja Berbahaya
Selain harus memperhatikan instalasi alat, perlu diperhatikan juga kondisi lingkungan sekitar.
Genangan air, pijakan licin, atau kondisi cuaca buruk seperti hujan bisa menjadi faktor risiko tambahan yang harus diwaspadai.
5. Kurangnya Supervisi
Pengawasan yang tidak memadai membuat kesalahan kecil tidak segera teridentifikasi, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya insiden.
Sesuai dengan SOP pekerjaan di ketinggian, sudah semestinya ada supervisor yang bertugas mengawasi jalannya proses pekerjaan.
Ikuti Pelatihan K3 di Mutiara Mutu Sertifikasi Biar Lebih Siap!
Nah, sekarang Rekan-rekan sudah tahu kan apa saja penyebab utama kecelakaan saat menggunakan full body harness?
Ayo, bekali diri Anda dan tim kerja dengan pelatihan K3 yang komprehensifagar lebih siap menghadapi risiko kerja di ketinggian!
Jangan tunggu hingga terjadi insiden yang bisa merugikan diri Anda, pekerja lain, atau bahkan perusahaan.
Segera daftarkan tim Anda sekarang di pelatihan K3 Mutiara Mutu Sertifikasi!