Cara Menggunakan Gerinda Tangan Dengan Baik dan Benar

Cara Menggunakan Gerinda Tangan Dengan Baik dan Benar

Cara Menggunakan Gerinda Tangan – Setiap kegiatan proyek pembangunan pasti berkaitan dengan kegiatan kegiatan yang memerlukan alat khusus untuk melakukan kegiatan yang khusus pula. Jika kita tahu cara memotong sesuatu itu menggunakan pisau, gergaji, golok dan gunting maka akan muncul pertanyaan baru. Bagaimana cara memotong sesuatu yang terbuat dari besi dan memiliki sifat besi berupa tebal dan kuat. Jawabannya adalah dengan menggunakan alat khusus yang bernama gerinda.

Dalam aktivitas Cara Menggunakan Gerinda Tangan, ada banyak potensi bahaya yang kita jumpai.  Beberapa bahaya yang dapat kita ketahui misalnya gram yang dihasilkan saat proses gerinda, putaran batu gerinda yang dapat menggores kita, percikan api dan material hasil gerinda yang panas bisa menyebabkan luka bakar, rembes akibat terkena sinar, pecahnya batu gerinda, arus listrik yang bisa jadi ada kabel-kabel yang tidak terisolasi dengan sempurna serta getaran yang dihasilkan dll.  Bahaya-bahaya itu bisa menjadi risiko yang besar jika kita tidak berhati-hati dan mampu dalam menguasai Cara Menggunakan Gerinda Tangan .

Beberapa risiko yang dapat kita dapatkan seperti tersengat arus listrik, luka sayat, gangguan pendengaran, hand arm vibration syndrome, carpal tunnel syndrome, tremor pada tangan hingga menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit paru (pneumonia, bronkhitis, efusi pleura, edema paru).  Bahkan di beberapa video keselamatan kerja ada yang hingga meninggal dunia, karena batu gerinda yang pecah atau lepas dan mengenai mata, anggota tubuh atau kepala pekerja.  Jadi proses gerinda ini memang tidak sembarang, prosesnya harus dilakukan oleh orang yang kompeten.

Beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan oleh operator pada penggunaan gerinda.

  • Operator tidak kompeten dalam menggunakan mesin gerinda.
  • Operator tidak memahami spesifikasi kecepatan (rpm) yang tercantum dalam cakram / batu gerinda dengan spesifikasi kecepatan mesin (rpm) gerinda.
  • Operator tidak melakukan inspeksi terhadap kondisi mesin gerinda.
  • Arus listrik tidak diputus saat mengganti batu gerinda atau setelah melakukan pekerjaan.
  • Operator tidak menggunakan APD yang sesuai.
  • Melakukan gerinda dipermukaan yang licin atau posisi yang tidak tetap.
  • Menggerinda dekat dengan area yang mudah terbakar

Sudahi kesalahanmu, mari ikut pelatihan di Mutiara Mutu Sertifikasi bersamaku.