Apa itu Industrial Hygiene dan Manfaatnya Bagi Industri
Apa yang terlintas di benak kamu saat mendengar istilah hygiene industri atau industrial hygiene? Kata “hygiene” di sini mungkin akan membuat banyak orang mengira industrial hygiene berkaitan dengan kebersihan.
Nggak sepenuhnya salah sih, hanya saja pemahaman itu kurang tepat. Terus, industrial hygiene itu apa dong? Yuk kita kenalan sama industrial hygiene lebih dalam di bawah!
Mengutip dari definisi menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), industrial hygiene merupakan “Ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana cara melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang muncul di tempat kerja, dan dapat menyebabkan pekerja sakit, mengalami gangguan kesehatan, atau perasaan tidak nyaman di antara para pekerja dan penduduk dalam satu komunitas.”
Ringkasnya, sih, industrial hygiene dapat dipahami sebagai ilmu yang memiliki fungsi penting dalam mengurus Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di tempat kerja. Makanya, nih, perusahaan perlu memiliki pengetahuan ini untuk menjaga seluruh pekerjanya tetap aman.
Eits, nggak cuma itu, ada banyak manfaat lain yang bisa dirasakan jika ilmu ini diimplementasikan dengan baik di industri-indutri, diantaranya:
- Pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja
- Pemeliharaan
- Peningkatan kesehatan
- Peningkatan efisiensi dan produktivitas
- Mengurangi kelelahan
- Kenikmatan kerja
- Perlindungan masyarakat sekitar industri
- Perlindungan masyarakat luas dari potensi bahaya produk industri
Dari definisi yang sudah dipaparkan di atas tadi, kita juga dapat menemukan inti bahwa industrial hygiene ini memiliki empat elemen utama, yaitu:
A. Antisipasi
Antisipasi adalah suatu tindakan untuk memprediksi potensi dan risiko bahaya yang ada di tempat kerja melalui survey lapangan, studi literatur, diskusi dengan pihak terkait, dan mengamati diagram alur produksi.
B. Rekognisi
Rekognisi adalah suatu tindakan untuk mengenali potensi bahaya secara lebih mendetail melalui metode-metode seperti JSA, HIRADC, dan lain-lain.
C. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan untuk mengukur bahaya dengan lebih pasti. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang lebih spesifik. Misalnya, untuk mengukur kebisingan, kita dapat menggunakan alat khusus seperti sound level meter.
D. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses untuk mengurangi intensitas risiko yang mungkin diterima pekerja. Pengendalian ini dapat dilakukan untuk mengurangi berbagai potensi bahaya, mulai dari bahaya biologi, bahaya fisik, bahaya kimia, dan bahaya psikososial. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan bahaya-bahaya tersebut, antara lain dengan melalui:
- Pengendalian teknik atau engineering control. Cara ini meliputi pengendalian potensi bahaya dengan menggunakan metode subtitusi, isolasi, ventilasi, atau memagari.
- Pengendalian administratif atau administrative control. Cara ini dapat dilakukan dengan mengurangi waktu bekerja para pekerja di area yang memiliki potensi bahaya.
- Alat Pelindung Diri (APD). Sebagaimana fungsi APD pada umumnya, cara ini digunakan untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya lingkungan kerja.
Sekarang udah ngga keliru lagi kan sama higiene industri? FYI, itu baru dasarnya aja, lho. Masih ada banyak hal yang bisa kamu gali tentang ilmu K3L. Tertarik mempelajarinya lebih jauh? Yuk, daftarkan diri kamu di Mutiara Mutu Sertifikasi! Mau daftar tapi masih ragu? Coba deh cek Google review kami~