3 Kegiatan Simpel untuk Merayakan Bulan K3 Nasional 2024

3 Kegiatan Simpel untuk Merayakan Bulan K3 Nasional 2024

Tanggal 12 Januari sampai 12 Februari diperingati sebagai Bulan K3 Nasional (BK3N).  Perayaan ini telah ditetapkan sejak tahun 1990. Semenjak tahun 2015, Bulan K3 selalu disambut dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2024, tema pokok Bulan K3 Nasional 2024 adalah “Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha”. Menteri Ketenagakerjaan, Ibu Ida Fauziyah menyatakan bahwa tema tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk turut mengajak penerapan budaya K3 di tempat kerja demi tercapainya ekosistem ketenagakerjaan yang unggul. Implementasi budaya K3 juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk terus mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, mengingat tingginya angka kecelakaan kerja selama tiga tahun terakhir. Dari laporan BPJS Ketenagakerjaan, diketahui pada tahun 2021 terdapat 234.372 kasus kecelakaan kerja. Selanjutnya, terdapat kenaikan menjadi 298.137 kasus pada tahun 2022, dan terus meningkat hingga 315.579 kasus pada Oktober 2023.

Bulan K3

Sumber: kemnaker.go.id

Di samping itu, menurut Deputi Bidang Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) juga semakin meningkat selama 5 tahun belakangan.  Di tahun 2019 terdapat 182.835 kasus klaim JKK. Angka ini terus bertambah di periode berikutnya di mana terdapat 221.740 klaim pada tahun 2020, 234.370 klaim di tahun 2021, 297.725 klaim di tahun 2022, dan mencapai 360.365 klaim sepanjang Januari-November 2023. Jumlah klaim ini juga diiringi dengan banyaknya kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian atau multiple fatality. Sebagai contoh, pada akhir tahun 2023, sebanyak 20 pekerja meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel. Banyaknya kasus kecelakaan kerja, termasuk multiple fatality, tidak jarang membuat personil K3 disalahkan atas peristiwa yang terjadi. Padahal, K3 adalah tanggung jawab semua pihak.

Menurut Koordinator BPJS Watch, Indra Munaswar, kecelakaan kerja dapat terjadi akibat kelalaian pekerja maupun pihak manajemen perusahaan terhadap penerapan K3. Sedangkan dari sisi pegawai pengawas K3, pemantauan dan evaluasi yang kurang rutin dilakukan bisa mengakibatkan terlambatnya pengambilan tindakan saat terjadi kecelakaan kerja. Program Officer International Labour Organization (ILO) Indonesia dan Timor Leste Abdul Hakim juga menyampaikan bahwa untuk menyatukan semua pihak tersebut memerlukan optimalisasi peran Panitia Pembina K3 (P2K3). Di dalam P2K3 dibutuhkan petugas K3 yang ahli dan dapat menjalankan tugasnya secara efektif serta kreatif dalam menyebarkan budaya K3 di lingkungan kerja. Ada tiga cara sederhana yang dapat petugas K3 terapkan agar para pekerja dan pihak manajemen semakin tergerak untuk meningkatkan budaya K3 di dalam perusahaan. Simak melalui artikel ini ya.

 

Memasang Rambu, Poster K3, atau Alat Bantu Visual Lainnya Secara Kreatif

Di era digital seperti sekarang, sangat mudah bagi seseorang untuk terpapar bermacam-macam informasi. Seringkali kita terdistraksi oleh informasi yang sifatnya kurang penting. Nah, agar informasi penting seperti prosedur kerja yang aman, rambu-rambu K3, dan peringatan untuk menggunakan APD tidak terlewati dari pandangan dan ingatan pekerja, personil K3 dapat menggunakan alat promosi yang lebih kreatif dan mudah dicerna. Misalnya, dengan menunjukkan konsekuensi unsafe act lewat video, membuat baliho atau spanduk peringatan yang eye-catching, dll. Cara ini termasuk dalam program kegiatan Bulan K3 yang bersifat promotif. Masih banyak lagi cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan budaya K3 di tempat kerja, termasuk seminar/lokakarya/semiloka K3, lomba K3, aksi sosial, Kampanye Gerakan Pekerja Sehat, Sosialisasi Senam Pekerja Sehat, dll. Jadi, sebagai personil K3. Jangan sampai kamu kehabisan cara kreatif untuk mempromosikan budaya K3, ya.

 

Membuat Sistem Reward untuk Merayakan Bulan K3

Keselamatan dan Kesehatan Pekerja memang sebuah prioritas. Tapi tidak jarang banyak pihak yang merasa hal ini merepotkan. Mulai dari safety budget yang dirasa besar hingga kebiasaan pekerja yang sulit diubah. Oleh sebab itu, perlu pendekatan yang lebih serius lagi untuk meyakinkan semua pihak bahwa K3 bersifat penting. Bagi perusahaan, taat pada budaya K3 menjadi bukti bahwa perusahaan taat pada peraturan pemerintah. Jika diseriusi, hal ini bahkan dapat mengantarkan perusahaan untuk meraih penghargaan di bidang K3. Ini merupakan reward tersendiri bagi perusahaan karena imbasnya ada pada meningkatnya reputasi perusahaan dan kepercayaan dari konsumen. Sementara itu, untuk lebih memotivasi pekerja, personil K3 dapat membuat sistem reward di mana pekerja atau unit kerja yang paling mematuhi aturan K3 di perusahan akan diberikan reward yang sepadan. Ini akan membangkitkan semangat pekerja untuk berusaha lebih keras menerapkan budaya K3. Pembuatan sistem reward adalah salah satu program kegiatan Bulan K3 yang bersifat strategis karena jika direncanakan dan dijalankan dengan sungguh-sungguh maka dapat mendorong perusahaan dan pekerja untuk sama-sama aktif dalam menjaga lingkungan kerja tetap selamat dan sehat. Di sinilah, perlunya peran personil K3 dalam mewujudkan budaya K3 melalui pembentukan sistem reward yang strategis dan sesuai bagi perusahaan.

 

Mengadakan Pelatihan K3 Rutin dan Selalu Menyediakan APD

Alat Pelindung Diri (APD)

Tidak semua pekerja dan pihak perusahaan memahami K3 dan urgensinya. Selain edukasi K3 secara interaktif, personil K3 dapat membantu pekerja dan pihak manajemen untuk memiliki pengetahuan dan skill terkait K3. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan K3 secara rutin. Meskipun sifatnya internal, pelatihan K3 ini harus tetap sesuai dengan regulasi dan kebijakan pemerintah serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Personil K3 pada perusahaan juga dapat menyarankan pembinaan K3 atau sertifikasi resmi bagi pekerja dan pihak manajemen agar keahlian mereka dapat  terjamin, sesuai standar yang berlaku, dan diakui pemerintah. Pembinaan K3 juga termasuk dalam program Bulan K3 yang sifatnya implementatif. Oleh karena itu, personil K3 dapat mempertimbangkan untuk menyarankan pembinaan K3 yang paling dibutuhkan perusahaan, termasuk pembinaan untuk dirinya sendiri jika dirasa membutuhkan upgrade skill. Contoh kegiatan sederhana lainnya yang bersifat implementatif, personil K3 bisa berinisiatif untuk selalu membawa APD dalam jumlah lebih saat melakukan inspeksi atau pemeriksaan K3 perusahaan. Dengan cara tersebut, secara tidak langsung, personil K3 dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap pekerja dan memberikan solusi langsung untuk menyadarkan pekerja akan pentingnya penggunaan APD.

 

Meskipun Bulan K3 tahun 2024 sudah berlalu, alangkah baiknya penerapan budaya K3 senantiasa ditingkatkan. Semangat untuk terus membuat program kegiatan K3 yang implementatif, strategis, dan promotif harus selalu ada di dalam hati pekerja, terutama pekerja di bidang K3 atau safety. Jika ide program kegiatan di atas berguna untukmu, jangan ragu untuk share artikel ini, ya!