Kemnaker: Generasi Muda Perlu Digandeng Dalam Pembudayaan K3
Generasi muda adalah penerus bangsa. Pepatah ini sepertinya juga berlaku bagi kelangsungan penerapan budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di tempat kerja.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, kaum muda seperti Milenial, GenZ, hingga Generasi Alpha dinilai dapat berperan sebagai pengantar komunikasi dan penyampaian informasi untuk membudidayakan K3 dalam semua aktivitas kehidupan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Binwasnaker & K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang, yang menyebut bahwa upaya mengajak generasi A dalam membudayakan K3 perlu diintensifkan lagi. Hal ini didasari karena adanya kedekatan antara generasi muda dengan teknologi.
Pernyataan serupa juga diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada saat menyampaikan keynote speech pada Dialog Festival Bulan K3 Nasional Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (USUSA) secara virtual, pada Senin, 1 Maret 2021.
Menurut Ida, cara paling jitu untuk menekan angka kecelakaan kerja adalah dengan meningkatkan kesadaran berbudaya K3 yang mana hal tersebut dapat dilakukan melaui upaya sosialisasi dan edukasi kepada generasi muda.
“Dalam konteks K3, kaum muda adalah pilar penting produktivitas yang harus dijaga dengan memberi perhatian lebih kepada aspek K3. Hal ini agar jumlah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bisa terus menurun dan angkatan kerja muda dapat terus produktif dan berkontribusi pada perekonomian,” jelas Ida sebagaimana dikutip oleh Vibizmedia.
Meskipun begitu, bukan berarti generasi lainnya tidak diperhatikan. Direktur Bina Pengujian K3 Kemnaker, M. Idham secara virtual saat membuka Talkshow ‘Peningkatakan Peran Media dan Kaum Muda dalam Pembudayaan K3 di kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2022) menegaskan bahwa semua pihak baik dari kalangan dan usia apapun memiliki kewajiban sesuai otoritasnya untuk melakukan upaya K3 secara berkesinambungan.
Lebih lanjut, Idham menjelaskan bahwa media massa juga turut memiliki peran penting. “Peran media massa diperlukan untuk pembudayaan K3 karena informasi yang diberikan akan mempengaruhi perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menterjahkan perilaku budaya K3 dala masyarakat, ” ujar Idham sebagaimana dikutip oleh website resmi Kemnaker RI.
Intinya, peran generasi muda dan media massa sangatlah penting, terutama terkait pemberitaan dan penyebarluasan informasi menjadi viral.
Nah, jadi itu dia alasan kenapa Kemnaker RI selalu berupaya mengandeng generasi muda untuk pembudayaan K3. Kamu sendiri sebagai generasi muda, apakah sudah siap menjadi agent of change di bidang K3?