Artikel » Ahli K3 Perlu Tahu! Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sepanjang Berjalannya SEA Games 2023

Ahli K3 Perlu Tahu! Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sepanjang Berjalannya SEA Games 2023

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
SEA Games 2023

SEA Games adalah ajang Pesta Olaharaga Asia Tenggara. Sementara itu, SEA Games 2023 yang diselenggarakan di Kamboja merupakan tahun ke-32 sekaligus menjadi pengalaman pertama Kamboja menjadi tuan rumah. Digelar pada 5 – 17 Mei 2023, SEA Games 2023 Kamboja mempertandingkan 36 cabang olahraga (cabor) di berbagai lokasi dan diikuti oleh 11 negara.

Stadion Milik Kamboja

Sebagai tuan rumah, Kamboja telah menyiapkan beberapa stadion yang tak kalah canggih dan memenuhi standar FIFA, yaitu salah satunya adalah Stadion Nasional Morodok Techo yang menjadi venue utama SEA Games 2023 Kamboja.

Salah satu stadion SEA Games 2023, Stadion Morodok Techo Kamboja

Stadion Morodok Techo memiliki kapasitas hingga 60 ribu kursi, dibangun sekitar 82 ribu meter persegi di tanah seluas lebih dari sekitar 16 hektare. Stadion ini memiliki titik tertinggi hingga mencapai 99 meter, ditandai dengan tiang penyangga atap, yang berbentuk simbol gerakan Sampeah atau bentuk salam atau rasa hormat masyarakat Kamboja.

Fasilitas yang Buruk

Meskipun telah melakukan banyak persiapan, keluhan terhadap kesiapan Kamboja sebagai tuan rumah SEA Games 2023 kerap bermunculan di luar area stadion yang telah dipersiapkan secara matang. Fasilitas lainnya yang tersedia dinilai buruk dan kurang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Sebagaimana diberitakan oleh media Filipina, One Sports, timnas basket Filipina pada Senin (8/5/2023) malam tidak dapat melakukan latihan secara maksimal karena buruknya fasilitas di lapangan yang hanya dilapisi karpet plastik vinil yang berkerut dan terpasang tidak sempurna. Selain kurang nyaman, fasilitas tersebut juga dapat dikatakan tidak safety karena dapat berpotensi membuat atlet tersandung. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat menimbulkan kecelakaan atau hazard, seperti terjadinya cedera pada atlet.

Tidak hanya itu, fasilitas penerangan pada tempat pertandingan cabang olahraga atletik pun dapat dikatakan kurang memadai. Padahal, penerangan adalah hal yang penting untuk memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berbagai risiko seperti ketidaknyamanan, menurunnya konsentrasi, dan kesalahan kinerja  dapat terjadi karena penerangan yang tidak cukup baik. Akibat penerangan yang kurang, saat seremoni pengalungan medali sang tuan rumah pun akhirnya menggunakan lampu mobil sebagai sumber penerangannya. Kejadian ini terjadi saat atlet asal Indonesia, Hendro Yap, berhasil meraih medali emas di nomor tersebut.

Di Indonesia sendiri, keselamatan dan keamanan dalam bidang olahraga prestasi diatur dalam UU No. 11 Tahun 2022. Dalam undang-undang ini disebutkan pula bahwa keolahragaan harus mampu menjamin peningkatan mutu lewat penerapan keselamatan dan kesehatan pekerja yang baik. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan atlet pada suatu pertandingan, pembina atau penyelenggara kegiatan wajib menyediakan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan olahraga prestasi. Ini adalah bentuk tindakan penanganan atas risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.

Dari SEA Games 2023, Kita Belajar…

Setelah baca artikel ini, jadi sadar kan kalau Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) itu dibutuhkan dimana-mana? Buat kamu yang tertarik mempelajari K3 atau ingin berkarier di bidang K3, kamu bisa mulai dengan ikut Pembinaan Ahli K3 Umum Kemnaker RI di MMS. Bakal ada potongan diskon spesial yang bisa kamu klaim juga untuk pendaftaran Pembinaan AK3U Kemnaker RI di bulan Juni. Kamu juga bisa mendaftar di sini untuk Pembinaan AK3U Kemnaker RI Online!

Follow us

Artikel Terkait